Selasa, 09 Februari 2010

Teknik Pengajaran di Kelas

Tema : Pendidikan

Topik : Teknik Mengajar Guru di Kelas

Teknik Pengajaran di Kelas

Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah gelar yang tak pernah lepas dari pundak seorang guru. Menjadi seseorang yang patut di gugu dan ditiru oleh seluruh peserta didik merupakan suatu hal yang patut dibanggakan oleh guru. Dan menjadi salah satu penentu dalam keberhasilan sekaligus keruntuhan dunia pendidikan tentunya adalah suatu hal yang mengagumkan. Untuk hal inilah setiap guru menciptakan teknik mengajar mereka masing – masing.


Salah satu teknik mengajar yang ada saat ini adalah Tanya jawab secara frontal dari guru kepada siswa. Baik di awal pelajaran, tengah pelajaran, maupun akhir pelajaran. Permasalahannya, bagaimana teknik mengajar seperti ini terhadap siswa siswi ?


Faktanya, teknik mengajar seperti ini malah mewajibkan siswa untuk tahu segalanya. Bukan untuk mencari tahu. Hal ini jelas berdampak buruk. Guru hanya tahu bahwa muridnya mampu menjawab pertanyaannya. Ia seperti tak peduli tentang bagaimana muridnya tahu, sudahkah muridnya paham, dan lain sebagainya.


Selain itu, hal seperti ini hanya akan membuat siswa siswi belajar demi menjawab pertanyaan itu. Murni untuk menjawab pertanyaan. Sehingga tak ada hafalan pelajaran yang lengket di otak dan diri mereka.


Hal lain yang tak kalah penting adalah cara guru bertanya. Menanyai siswa siswi secara tiba – tiba ternyata menimbulkan dampak yang cukup besar. Siswa menjadi gugup dan malah tak mampu menjawab pertanyaan. Karena semua hafalan telah terbang tinggi seiring hentakan pertanyaan dari guru tersebut. Akhirnya siswa akan menjadi insan yang tak mampu berpikir tenang, jiwanya terbiasa merasa takut, ia mudah lupa dan sulit untuk manangani pikiran sendiri.


Hingga pada akhirnya, kelas pun tidak nyaman. Guru yang seharusnya disenangi dan dirindukan oleh siswa siswinya malah ditakuti. Tak jarang terbersit pikiran agar guru tersebut tidak datang atau berhalangan. Sungguh menyedihkan.


Maka, sudah semestinyalah teknik mengajar seorang guru benar – benar diberi perhatian. Agar tidak tercipta teknik mengajar yang menyiksa siswa siswi. Tapi yang diinginkan adalah agar tercipta teknik mengajar yang membuat guru membimbing siswa untuk meniti jembatan kesuksesan. Mendahului sebagai pemimpin, membelakangi sebagai penjaga, dan mendampingi sebagai sahabat. Sehingga dapat terbentuk guru yang bijaksana dan murid yang luar biasa. Hidup ‘Pahlawan tanpa jasa’…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar