Selasa, 21 Juni 2011

Makalah Maqamat | Pengertian Maqamat

pengertian apa itu maqamat,Download makalah maqamat, makalah maqamat, maqamat merupakan, asal usul kata maqamat, belajar maqamat, tasawuf maqamat, pengertian maqamat menurut pasa sufi, maqamat yaitu, apakah maqamat?, bagaimana maqamat, mengapa maqamat

Catatan : Artikel Ini Tidak sepenuhnya lengkap..!!! kami hanya memberikan referensi untuk anda.

Sumber : http://ferrydjajaprana.multiply.com/journal/item/254/Maqamat_dan_Ahwal

Berikut Akan di jelaskan pengertian maqamat, apa itu maqamat, baik menurut bahasa, pendapat para ahli hingga pengertiannya. Silahkan membaca :

Maqam arti dasarnya 1) adalah "tempat berdiri", dalam terminologi sufistik berarti tempat atau martabat seseorang hamba di hadapan Allah pada saat dia berdiri menghadap kepada-Nya. Adapun "ahwal" bentuk jamak dari 'hal' 2) biasanya diartikan sebagai keadaan mental (mental states) yang dialami oleh para sufi di sela-sela perjalanan spiritualnya.

Banyak pendapat yang berbeda untuk mendefinisikan maqamat, diantaranya : Al Qusyairi, menjelaskan bahwa maqamat adalah etika seorang hamba dalam wushul (mencapai, menyambung) kepadanya dengan macam upaya, diwujudkan dengan tujuan pencarian dan ukuran tugas. Al Qusyairi menggambarkan maqamat dalam taubat - wara - zuhud - tawakal - sabar dan Ridha.

Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin membuat sistematika maqamat dengan taubat - sabar - faqir - zuhud - tawakal - mahabah - ma'rifat dan ridha.

At Thusi menjelaskan maqamat sebagai berikut : Al Taubat - Wara - Zuhud - faqir - sabar - ridha - tawakal - ma'rifat.

Al Kalabadhi (w. 990/5) didalam kitabnya "Al taaruf Li Madzhab Ahl Tasawuf", sebuah kitab yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Arthur John Arberry dengan judul "The doctrine of the Sufi" 3) menjelaskan ada sekitar 10 maqamat : Taubat - zuhud - sabar - faqir - dipercaya - tawadhu (rendah hati) - tawakal - ridho - mahabbah (cinta) -dan ma'rifat.

Ibn Arabi dalam kitab Al futuhat Al Makiyah (The Meccan Revalation) 4) bahkan menyebutkan enam puluh maqam tetapi tidak memperdulikan sistematika maqam tersebut.

Maqam-maqam diatas harus dilalui oleh seorang sufi yang sedang mendekatkan diri kepada Tuhannya. Karena urutan masing-masing ulama sufi dalam menentukan urutan seperti yang tersebut di atas tidak seragam sehingga membingungkan murid, biasanya Syaikh (guru) tasawuf akan memberikan petunjuknya kepada muridnya.

Menjelaskan perbedaan tentang maqamat dan hal membingungkan karena definisi dari masing-masing tokoh tasawuf berbeda tetapi umumnya yang dipakai sebagai berikut: Maqamat adalah perjalanan spiritual yang diperjuangkan oleh para Sufi untuk memperolehnya. Perjuangan ini pada hakikatnya merupakan perjuangan spiritual yang panjang dan melelahkan untuk melawan hawa nafsu termasuk ego manusia yang dipandang sebagai berhala besar dan merupakan kendala untuk menuju Tuhan. Didalam kenyataannya para Saliki memang untuk berpindah dari satu maqam ke maqam lain i memerlukan waktu berbilang tahun, sedangkan "ahwal" sering diperoleh secara spontan sebagai hadiah dari Tuhan. Contoh ahwal yang sering disebut adalah : takut , syukur, rendah hati, ikhlas, takwa, gembira. Walaupun definisi yang diberikan sering berlawanan makna, namun kebanyakan mereka mengatakan bahwa ahwal dialami secara spontan dan berlangsung sebentar dan diperoleh bukan atas dasar usaha sadar dan perjuangan keras, seperti halnya pada maqamat, melainkan sebagai hadiah dari kilatan Ilahiah (divine flashes), yang biasa disebut "lama'at".

1) Jumantoro, Totok. Amin, Samsul Munir. Kamus Ilmu Tasawuf, Penerbit Amzah, Wonosobo, 2005

2) Kartanegara, Mulyadhi. Menyelami Lubuk Tasawuf, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2006

3) Arberry, Arthur John. The Doctrine of the Sufis, SH Muhammad Ashraf, Lahore, 1966

4) Al Arabi, Ibn. (Translated : William C. Chittick and James W. Morris) The Meccan Revelation, Pir Press, Newyork, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar